Selasa, 28 April 2009

Membuka Memori Lama...

Ketika menonton acara musik Dahsyat yang dipandu Raffi Ahmad, Olga, dan Luna Maya, tiba-tiba saja ku teringat kembali program terfavoritku sekitar belasan tahun lalu. Tahun 90-an, aku begitu asyiknya menyaksikan program untuk anak-anak. Saking gandrungnya, aku baru mengenal lagu dewasa pertama yaitu Nada-Nada Cinta milik Rossa setelah aku menginjakkan kaki di kelas 3 SMP. Tapi, waktu itu aku masih takut menyanyikannya di depan ayahku.
Untuk membuka kenangan manis itu, aku pun mencari-cari foto-foto artis cilik pada masaku itu. Berikutlah mereka…



Agnes Monica

Artis cilik siapakah yang masih tetap eksis sekarang…??? Yang akan pertama kali dijawab adalah Agnes Monica. Cewek kelahiran 1 Juli 1986 ini mulai dikenal sejak membawakan acara Tralala Trilili di RCTI, juga menyanyikan themesongnya. Kalo debutnya sekarang, jangan ditanya dech. Pasti dah pada tahu semua…


Sherina Munaf
Mengapa bintang bersinar, mengapa air mengalir, mengapa dunia berputar. Lihat segalanya, lebih dekat. Dan kau akan mengerti.
Bagi fans berat Sherina Munaf, pasti tahu lagu ini. Gadis berpipi chubby kelahiran tahun 1990 ini melejit namanya sejak membintangi film Petualangan Sherina. Aktingnya yang menggemaskan dipadu dengan vokalnya yang kereeen abiiiiiiz.


Joshua Suherman
Kehadirannya membawakan lagu dengan ucapan yang cadel ketika melantunkan lagu Air tentu memberikan warna tersendiri di antara bintang-bintang cilik Indonesia tahun 90-an. Topi ciput aneka warnanya sempat menjadi trend di kalangan anak-anak Indonesia. Aksi pemeran Jojo di Joshua oh Joshua ini memang mulai meredup. Tapi kenangan akan masa kecilnya, akan terus ada.


Trio Kwek kwek
Masih ingat dengan Dea Ananda, Affandi, dan Leony masa kecilnya…??? Tiga artis cilik yang dipertemukan Papa T Bob dalam grup Trio Kwek-kwek ini bisa dibilang sangat terkenal pada masanya. Sejak mereka bubar, yang masih sering kelihatan adalah Dea dan Leony yang kini beranjak dewasa. Tapi, Affandinya kemana ya…?



Derby Romero

Awal kehadirannya di stasiun televise SCTV beberapa waktu lalu, sempat menghadirkan tanya. Salah satu aktor di serial Kepompong itu ternyata Derby Romero. Selama hidupku, ada satu artis cilik yang ku kenal, bernama Derby. Ternyata Derby di serial Kepompong itu adalah artis cilik yang pernah bermain bersama Sherina Munaf di film Petualangan Sherina. Sejak film tersebut, sangat jarang sekali nama derby disebut-sebut di dunia entertainment. Hingga khirnya, lagunya yang berjudul Gelora Asmara membuktikan bahwa ia masih tetap eksis di dunia hiburan.


Benarnya masih banyak lagi artis-artis cilik pada masaku. Seperti



si goyang Bolo-Bolo Tina Toon



si cantik berambut panjang Pramaisshela Arinda Daryono Putri atau yang lebih akrab disapa Maissy, yang sukses membawakan acara Ci…Luk…Baa… dan lagu Jumpa Lagi


si imut Tasya, yang menyanyikan lagu Anak gembala dan Libur Telah Tiba dengan format yang riang



si Nyamuk Nakal Enno Lerian, yang menyanyikan lagu Si Dakocan


atau Marshanda yang ngetop di sinetron Bidadari


Uh…masih banyak lagi dech pada masa itu anak-anak kecil yang eksis sebagai artis cilik, menyanyikan lagu khusus untuk anak-anak kecil, bergaya dan berdandan selayaknya anak kecil yang polos dan imut, bersih dari kesan dewasa yang dipaksakan. Di antara mereka ada yang masih tetap melebarkan sayap di dunia hiburan, ada juga yang sudah mulai turun pamor.

Yah, aku bersyukur. Ketika aku masih kecil, aku disuguhkan lantunan lagu-lagu anak, yang dibawakan artis-artis cilik seperti mereka. Sayang, umurku sekarang hamper 24 tahun, aku belum menemukan regenerasi artis-artis cilik yang sebaik mereka.
Anak-anak sekarang lebih mengenal lagu-lagu cinta dewasa, perselingkuhan, pengkhianatan dari band-band sekaliber Ungu, D-Massive, Nidji, Kangen Band, Hijau Daun dan yang lain-lain.

Sabtu, 25 April 2009

UN...Ujian Nasional atau Ujian Nasib



Beberapa jam yang lalu, aku menonton sebuah berita infotainment di SCTV. Aku tergolong perempuan yang jarang tertarik menonton TV apalagi gossip, kecuali acaranya bagus. Hanya saja, topic yang dibahas di infotainment ini menggelitik jariku untuk meninggikan volume suara TV. Sebenarnya topic apa sih yang bikin aku tertarik…
Ternyata, topic tersebut tentang standardisasi nilai Ujian Akhir Nasinal untuk pelajar kelas 3 SMA di Indonesia. Adapun standardisasi tersebut mencakup tiga mata pelajaran wajib UAN, yaitu matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Di infotainment tersebut, dua selebritis muda cantik diwawancarai mengenai opini dan pengalaman mereka tentang ujian nasional tahun ini.


Shireen Sungkar yang menjalani proses ujian di sekolahnya, mengatakan ujian ini terasa berat baginya. Beberapa waktu lalu ia dapat dengan mudah mengerjakan soal-soal ujian tahun 2008. Dengan begitu ia optimis bahwa tahun ini, standardisasi 5,5 nilai rata-rata UAN dapat ia penuhi. Namun, puteri kedua pasangan Mark Sungkar dan Fanny Bauty ini mengaku, bahwa ujian Matematika yang baru saja dikerjakannya sangat sulit.

“Saya khawatir juga. Karena standardisasi nilai UAN kali ini kan lebih tinggi daripada tahun lalu, yaitu 5,5. Soal-soal ujiannya juga susah. Semoga saja saya bisa memenuhi target standardisasi itu. Tapi, jujur, ujiannya susah banget,” kata artis terfavorit di Panasonic Award 2009 untuk sinetron cinta Fitri tersebut.
Tidak hanya itu, artis remaja Tania Puteri yang bermain peran di sinetron Kepompon juga mengaku bahwa ujian kali ini baginya terbilang berat. Bahkan, cameramen infotainment tersebut menampilkan kegelisahan dan usaha Tania ketika mengerjakan soal-soal ujian itu.

Well, standardisasi ini tentunya menuai pro dan kontra. Kalangan pelajar tentunya yang paling banyak kontra untuk urusan ini. Mereka berpendapat bahwa selama tiga tahun sekolah, nasib kelulusan mereka hanya ditentukan selama tiga hari. Jika mereka tidak lulus ujian, tentunya mereka harus mengulangi kembali masa-masa sekolah selama setahun terakhir. Atau, mengikuti ujian penyetaraan Paket C.

Namun, ada juga beberapa kalangan yang setuju akan standardisasi ini. Satu di antaranya adalah vokalis Band Drive, Enji. Menurutnya, poin 5,5 itu terbilang rendah. Seharusnya, ujarnya kepada wartawan infotainment tersebut, poin standardisasi tersebut mencapai 6,5. Dengan demikian, kualitas akademik pemuda Indonesia bisa terus meningkat.


Apapun opininya, standardisasi tersebut harus dijalankan. Nyatanya, ujian nasinal tingkat SMA telah dilaksanakan. Yah, semoga saja dengan adanya penerapan standardisasi ini, kualitas pendidikan Indonesia semakin meningkat dan tidak kalah dengan Negara lainnya. Semoga saja, standardisasi dapat memacu semangat belajar tunas bangsa Indonesia. Bukannya malah membuat mereka malas belajar, karena tidak mau berhadapan langsung dengan Ujian Nasional. Semoga saja, ujian nasional dapat menjadi tantangan yang positif bagi Tunas Bangsa, bukan sebagai momok yang menakutkan.