Minggu, 08 Maret 2009

Kissing Lebih Membuai daripada Morfin






Kissing atau yang sering dikenal dengan kata ciuman alias cipok (bahasa gaul) sudah sangat begitu akrab di telinga dan di keseharian kita. Semua orang di dunia ini pasti telah melakukan yang namanya ciuman. Mulai dari dewasa, remaja, hingga anak-anak. Bahkan, sedari kita lahir di muka bumi ini, kita sudah diperkenalkan dan merasakan yang namanya ciuman. Jadi, tidak selamanya ciuman itu bermakna ‘dewasa’ ataupun ‘jorok’ kan…

Banyak arti dari sebuah ciuman berdasarkan lokasi ciuman itu. Jika ciuman itu di dahi atau di bagian kepala, artinya si pencium menunjukkan rasa sayangnya pada ang dicium. Jika ciuman dilakukan di bibr, katanya sih tanda cinta (bener gak tuh). Untuk menunjukkan rasa hormat, ciuman dilakukan di punggung tanga. Nah, jika ciuman ditujukan ke bagian leher, pundak, dan kuping, artinya apa hayo… Pasti sebagia pengunjung pernah melakukan hal tersebut. Hehehehe. Yang jelas, ciuman bisa dilakukan di manapun, kapanpun, dan bagaimanapun caranya. Hummm…benar-benar topic yang begitu asyik dan menyenangkan untuk diperbincangkan ya...


Mencium ataupun dicium memang bisa membawa manusia terbuai oleh perasaan. Tapi, tahukah anda, ciuman ternyata lebih membuat kita lebih terbuai daripada mengkonsumsi morfin. Menurut www.bestkisses.com, ketika kita berciuman sebanyak 200 kali, hormone endorphin yang dihasilkan di otak jauh lebih menenangkan pikiran dan menghindarkan emosi dari stress dibandingkan dengan menkonsumsi morfin.


Hormone endorphin adalah bahan biokimia yang dihasilkan otak ketika tubuh merasa rileks, sehingga tubuh menjadi lebih bugar, konsentrasi juga lebih focus, artinya kita terhindar dari stress. So, lebih baik bibir jontor karena ciuman 200 kali daripada sakau karena pengaruh obat terlarang morfin kan…??? Kalau dilakukan ama orang yang kita saying dan kita cintai, obat stress tersebut tidak perlu mengeluarkan uang seperakpun dibandingkan uang yang dikeluarkan untuk membeli morfin…


Eit, tapi ingat…ciuman emang bikin kita tenang, bugar, dan rileks. Tapi, bukan berarti kita boleh mencium sembarangan orang. Yang ada bukannya bikin tenang, tapi muka meradang karena digampar. Ups, sakit dech.

So, begitu anda selesai membaca tulisan ini ataupun tulisan lain tentang ciuman, datangilah orang-orang yang sayang untuk anda cium. Oh, so sweet...


Ups, I think I should go to my couple and ask him to give me a kiss too...hehehehehe...So, wait for my kissing, My Bunny-M...

Jumat, 06 Maret 2009

Rintihan Ibu Pertiwi




Ratusan tahun tanahku dijajah bangsa tak berprikemanusiaan.
Darahpun bercucuran di permukaan demi kemerdekaan.
Namun semua itu seolah tiada arti.
Harumkupun seolah tiada lagi diacuhkan.

Satu persatu terkuaklah pengemban amanat rakyat,
kini berlaku seolah penjajah.
Perlahan terbukalah ketidakmoralan wakil bangsa ini.
Kekayaan dikuras entah untuk sendiri atau perahu pendukung
Entahlah, untuk siapa…
Yang pasti…pastinya aku menangis, merintih.
Ku kecam kelakuan petinggi pengemban tugas yang tak dapat dipercaya.
Bagai Malinkundang tak tahu terimakasih,
tak tahu diri.

Aku mohon, dengarkanlah aku.
Cukuplah kiranya kau buatku malu dengan korupsi tak bermoral.
Cukup sudah kau nodai merah putih,
dengan tanganmu yang tak bisa dipertanggungjawabkan itu.
Aku malu pada kalian…
Malu sangat hingga aku tak mampu tegar berdiri,
di antara samudera dan benua di sekelilingku…
Jangan pernah kau sebut namaku, jika tak kau sucikan noda itu.


(Persembahan untuk tujuh anggota DPR dan petinggi bangsa lainnya yang tidak layak dipercaya sebagai pemegang amanat rakyat. Mereka diringkus KPK karena terlibat tindak pdana korupsi yang menguras dana Negara. Juga dipersembahkan untuk mereka yang tidak terlibat ataupun yang belum terungkap kasus serupa untuk tetap menjadi kepercayaan bangsa ini.)

By: ririn@6 Maret 2009