Sabtu, 06 Juni 2009

Pilih Takut atau Berontak (---2, Habis)

Jika hak asasi Manohara dan hak kedaulatan NKRI mendapat pembelaan, kenapa hak Prita untuk mengadukan nasibnya justru terkesan dibiarkan. Apa sih sebenarnya salah Prita yang mengadu berbuntutkan pada status tahanan padanya.

Di lain waktu, Khoe Seng Seng alias Aseng justru mendapat hukuman denda Rp 1 miliar. Karena mengadukan masalahnya pada sebuah media cetak Kompas. Permasalahannya adanya perselisihan antara Aseng sebagai penyewa took pakaian di sebuah pasar di Jakarta dengan pihak pembangun.

“Yah mungkin, keadilan hanya milik mereka yang berduit. Sedangkan kami yang orang kecil tidak berkesempatan untuk memiliki keadilan itu,” tutur Aseng seperti yang dilansir dari sebuah program berita di TV One, Jumat (5/6).

Jika memang demikian adanya, tentunya tidak salah jika sebagian wartawan di beberapa kota seperti Makasar melakukan unjuk rasa mengenai kebebasan press. Tidak lah mengherankan jika banyak kalangan yang bergembira karena diizinkannya Prita untuk kembali ke keluarganya.

Saya adalah orang yang gemar menulis. Menulis apapun baik untuk konsumsi pribadi maupun dibaca oleh orang lain. Jujur, sejak kejadian Prita tersebut, saya jadi canggung untuk menulis. Rasa kebebasan saya menulis seakan diborgol. Bukan karena takut mendapat dakwaan serupa, tapi saya takut mata hukum seolah buta, sehingga tidak bisa memutuskan keadilannya dengan baik.


Saya yakin, pembesar pengadilan Negara ini masih banyak yang bersih untuk menentukan yang mana benar, yang mana salah. Saya yakin, warga Negara ini masih banyak yang berbesar hati untuk menerima kritikan, protes, maupun masukan dari warga lain. Sehingga mata hatinya tidak dibutakan oleh rasa angkuh.


Saya yakin, masih banyak orang-orang kaya di Negara ini yang tidak akan menggunakan uang mereka untuk membeli keadilan. Masih banyak petinggi Negara yang membela rakyat (slogan Mega-Pro). Masih banyak orang-orang besar yang berpikir denga hati nuraninya (slogan JK-WIN). Hingga akhirnya akan menciptakan pribadi yang berbudi (slogan SBY), entah itu orang besar maupun kecil. Yang kita inginkan hanyalah Indonesia Jaya, Sejahtera, Adil, dan Makmur.


Namun untuk mencapai semua itu, haruskah kami masyarakat kecil Tutup Telinga, Tutp Mata, dan Tutup Mulut, bahkan menghentikan tarian jemari kami untuk menanggapi segala sesuatu yang kami anggap tidak sesuai untuk kami.


Jaya Indonesia, Jayalah Negaraku

Pilih Takut atau Berontak (---1---)


Sejak seminggu terakhir ini, selalu saja ada berita yang menurutku begitu menarik untuk diikuti. Yang pertama adalah kisah dramatis kembalinya artis Manohara Odelia Pinot ke ibunya, Daisy Fajarina pada minggu (24/5). Manohara mengaku bahwa ia merasa senang karena telah terlepas dari Pangeran Kerajaan Kelantan, Malaysia, Tengku Fachry. Manohara dan ibunya menyatakan bahwa pangeran tersebut telah melakukan kekerasan fisik, psikologi, bahkan seksual pada manohara sejak mereka menikah pada Agustus silam.


Kisah kembalinya Manohara tersebut bersamaan dengan masuknya beberapa Kapal Polisi Malaysia ke wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekitar Kamis (28/5), berulangkali Angkatan Laut Tentara Nasional Indonesia menemukan kapal-kapal Malaysia memasuki wilayah Ambalat, Kalimantan Timur. Tentunya, hal ini telah melanggar perbatasan Malaysia dan Indonesia. Tidak heran jika, TNI AL memberikan peringatan secara lisan pada kapal-kapal tersebut. Namun demikian, meski TNI AL telah berulang kali memberikan peringatan, kapal-kapal Malaysia terus saja gencar melewati perbatasan yang kaya akan minyak tanah dalam laut tersebut.

Berbagai kalangan masyarakat Indonesia menanggapi dua berita ini dengan beragam. Semua tanggapan tersebutnya dapat disaksikan di televisi maupun di internet, bahkan di media cetak. Ada yang menanggapinya secara tenang, ada pula yang menanggapinya secara keras.

Beberapa komentar yang saya baca di internet menyatakan, bahwa masyarakat Indonesia siap perang untuk membela tanah air, Negara, dan bangsa ini. Bahkan ketiga pasangan capres-cawapres untuk pemilihan presiden 2009 mendatang turut memberikan komentar.

Susilo Bambang Yudhoyono misalnya yang meminta Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk bersikap professional. Jangan sampai karena rumah tangga Manohara-Tengku Fachry dapat memecahbelahkan persahabatan Indonesia-Malaysia. Namun untuk masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti yang dilaporkan Manohara tentunya harus ditanggapi secara hukum. Sedangkan kasus Ambalat, SBY sangat menaruh perhatian.

Begitu juga dengan pasangan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto dan Megawati-Prabowo menanggapi bahwa kasus Ambalat merupakan kasus pelanggaran kedaulatan. Batas Negara adalah harga mati yang harus dipertahankan, demikian sekiranya tanggapan mereka.

Di dua pemberitaan terseut, tampak sekali pemerintah Indonesia sangat membela hak-hak bangsa ini. Namun, semua itu tidak tersiratkan ketika seorang warga Negara Indonesia yang mengadukan nasibnya melalui surat elektronik. Yah, warga Negara tersebut adalah Prita Mulyasari. Ibu dua anak itu terpaksa menjalani hukuman sebagai tahanan kota sejak ia didakwa sebagai orang yang mencemarkan nama baik Rumah Sakit Omni Internasional Jakarta.


Kasus ini bermula ketika Prita menanyakan hasil laboratorium mengenai trombosit kepada seorang dokter di rumah sakit tersebut. Prita menemukan perbedaan jawaban dari laporan secara lisan yang menyatakan trombositnya berjumlah 27000 dengan hasil laporan laboratorium yang ditunjukkan padanya yaitu lebih dari 200000 jumlah trombosit.


(silakan baca http://suarapembaca.detik.com/read/2008/08/30/111736/997265/283/rs-omni-dapatkan-pasien-dari-hasil-lab-fiktif )

Karena penasaran, Prita pun mengajukan pengaduan ke rumah sakit sesuai prosedur. Namun, Prita mengatakan, pengaduan tersebut tidak mendapat tanggapan. Ia pun berinisiatif untuk melakukan protes dengan menggunakan jaringan internet.

Ternyata pihak rumah sakit tidak terima dengan cara Prita mengadu ini. Akhirnya, Prita dan Rumah Sakit berurusan dengan pihak kepolisian. Namun, betapa kagetnya Prita, bahwa justru ialah yang ditahan dan dianggap sebagai tahanan kota. Bahkan di hari pertama penahanannya, setelah ia disidang, ia tidak diperkenankan untuk menengok anak-anaknya dan berpamitan dengan suaminya. Ia pun didakwa melanggar pasal 27 UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Jumat, 22 Mei 2009

Rakyat Memilih… (3-habis)

Satu lagi pasangan Capres dan cawapres yang mewarnai pemilihan orang nomor satu dan ke dua di Negara ini. Ia adalah Muhammad Jusuf Kalla yang saat ini mendampingi Presiden SBY untuk periode 2004-2009. JK memilih Wiranto sebagai cawapres-nya pada pemilihan mendatang.
Pasangan ini didukung secara penuh oleh dua partai besar yaitu Golkar dan Hanura. Mereka melaju sebagai pasangan pertama yang mendeklarasikan diri secara resmi di depan massa sebagai capres dan cawapres pada Minggu (10/5) lalu.
JK-Win ini mengusung ekonomi yang berbasis pada semangat untuk menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di Negara sendiri. Mereka memiliki logo ‘Lebih Cepat, Lebih Tegas dan Lebih Baik’ sebagai visi dan misi ketika terpilih nanti. Selain itu, JK-Win berjanji akan membina bangsa, aman dan damai; membangun ekonomi kebangsaan yang mandiri; serta akan menjalankan pemerintahan yang efektif dan bersih.
Yah, tentunya masyarakat Indonesia sangat berharap bahwa janji bukan hanya sekedar janji. Karena untuk saat ini, masih banyak masyarakat yang kurang atau bahkan tidak sejahtera sebagai warga Negara Indonesia.

JK-WIN


Biodata Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
Tempat dan Tanggal Lahir : Watampone, 15 Mei 1942
Agama : Islam
Jabatan Terakhir : Wapres RI (2004-2009)
Nama Istri : Ny. Mufidah Jusuf
Anak : Muchlisa Jusuf , Muswirah Jusuf, Imelda Jusuf, Solichin Jusuf , Chaerani Jusuf

Pendidikan
• Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin Makasar (1967)
• The European Institute of Business Administration Fountainebleu, Prancis (1977)



Biodata Wiranto

Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 4 April 1947
Agama : Islam
Jabatan Terakhir : Ketua Umum Partai Hanura
Nama Istri : Hj. Rugaiya Usman, SH

Pendidikan
• Akademi Akademi Militer Nasional, lulus 1968
• Sussar Para 1968
• Sussarcab Infantri 1969
• Susjur Dasar Perwira Intelijen 1972
• Suslapa Infantri 1976
• Suspa Binsatlat 1977
• Sekolah Staf dan Komando TNI AD 1984
• Lemhanas 1995 (Peserta Terbaik)

Rakyat Memilih…(-2-)

SBY dan Boediono bukanlah satu-satunya pasangan yang kuat sebagai kandidat Capres dan Cawapres. Seorang perempuan Indonesia, puteri dari Bapak Kemerdekaan Indonesia untuk kesekian kalinya mencalonkan diri menjadi pemimpin bangsa ini. Ia adalah Megawati Soekarnoputeri. Preside RI ke-5 ini kembali ke kancah kandidat kepresidenan dengan menggandeng Prabowo Subiyanto sebagai calon wakil presidennya.
Prabowo sempat mengundurkan diri dari pencalonan beberapa jam. Saat itu, ia ingin mendukung Megawati tanpa harus menjadi cawapres dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut. Namun demikian, Prabowo kembali bersedia menjadi cawapres Mega. Itu terbukti bahwa pasangan tersebut mendaftarkan pencalonan mereka ke Komisi Pemilihan Umum pada Sabtu (16/5). Pasangan yang memiliki jargon Mega Pro Rakyat ini mengusung system ekonomi kerakyatan. Apapun system ekonominya, tentunya masyarakat sangat berharap untuk memiliki pemimpin yang dapat menyejahterakan bangsa ini.


Mega-Pro Rakyat


Biodata Megawati Soekarnoputeri
Nama asli : Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri
Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 23 Januari 1947
Agama : Islam
Jabatan Terakhir : Ketua Umum DPP PDI Perjuangan
Nama Suami :Taufik Kiemas
Anak : 3 orang

Pendidikan
• SD Perguruan Cikini Jakarta, 1954-1959
• SLTP Perguruan Cikini Jakarta, 1960-1962
• SLTA Perguruan Cikini Jakarta, 1963-1965
• Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, 1965-1967 (tidak selesai)
• Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1970-1972 (tidak selesai)



Biodata Prabowo Subianto
Nama asli : Prabowo Subianto
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1951
Agama : Islam
Jabatan Terakhir : Ketua Umum Partai Gerindra

Pendidikan
• SMA: American School In London, U.K. (1969)
• Akabri Darat Magelang (1970-1974)
• Sekolah Staf Dan Komando TNI-AD

Sabtu, 16 Mei 2009

Rakyat Memilih …(1)



Rakyat Indonesia akan berpesta kembali. Pesta yang katanya adalah Pesta Rakyat akan kembali digelar di tahun 2009 ini. Sebelumnya, rakyat menyuarakan pilihannya dalam selembar kertas untuk calon DPD, DPRD II, dan DPR pada 5 April lalu.
Rencananya, Pesta Rakyat kedua akan dilaksanakan pada Juli mendatang. Calon yang akan dipilih adalah RI 1 dan RI 2 alias Presiden dan Wakilnya.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa masyarakat banyak yang bingung untuk menentukan pilihannya pada pemilihan legislative lalu. Namun, untuk pilpres mendatang, rakyat tidak lagi perlu bingung. Karena, masyarakat sudah mengenal sosok yang mencalonkan diri menjadi seagai Presiden dan Wakil Presiden kelak.
Siapa sajakah calon-calon tersebut,…??? Berikut adalah profil capres dan cawapres yang dirangkum dari beberapa sumber.


SBY-Berbudi
Jumat (15/5), Susilo Bambang Yudhoyono telah mendeklarasikan kepada warga Indonesia bahwa ia akan berusaha untuk melanjutkan kepemimpinannya sebagai Presiden Indonesia untuk periode 2009-2014. Presiden RI ke 6 ini mengemukakan bahwa ia telah menjatuhkan pilihannya kepada Boediono sebagai wakilnya pada kepemimpinan selanjutnya. Deklarasi yang diadakan di Sasana Budaya Ghanesa, Bandung, tersebut mendapat dukungan dari 21 partai. Pasangan ini telah mendaftarkan pencalonan ke Komisi Pemilihan Umum Pusat di Jakarta pada Sabtu (16/5).
Awalnya, banyak yang sangsi terhadap keputusan SBY atas pilihannya pada Boediono. Untuk itu, di Ganesha, bapak dua anak tersebut menyatakan alasannya tersebut. Alasan utama adalah SBY telah bekerjasama dengan Boediono sekitar 10 tahun. Jadi, SBY telah mengenal sosok Boediono sebagai pribadi yang Islami, jujur, dan sederhana. Apapun alasannya, semoga pasangan yang memiliki jargon SBY Berbudi (SBY Bersama Boediono) dapat menjadikan Indonesia lebih baik lagi di periode mendatang.



Biodata Capres Susilo Bambang Yudhoyono

Tempat dan Tanggal Lahir : Pacitan, 9 September 1949
Agama : Islam
Jabatan Terakhir: Presiden RI ke 6 periode 2004-2009
Nama Istri : Kristiani Herrawati
Nama Anak : Agus Harimurti Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono

Pendidikan
A. Umum
1. SD 1956 - 1962
2. SMP 1962 - 1964
3. SMA 1964 - 1968
4. S2 (MA, Manajemen) 1990 - 1991

B. Pendidikan Dasar dan Pengembangan Militer
1. Akabri Darat 1970 - 1973
2. Infantry Officer Advanced Course, USA 1982 - 1983
3. Seskoad 1988 - 1989
4. Command and General Staff College, USA 1990 - 1991



Biodata Cawapres Boediono

Tempat dan Tanggal Lahir : Blitar, 25 Februari 1943
Agama : Islam
Jabatan Terakhir : Gubernur Bank Indonesia periode 2008-2009
Jabatan : Calon Presiden RI 2004 - 2009
Nama Istri : Herawati
Nama Anak : Ratriana Ekarini dan Dios Kurniawan

Pendidikan :
•S1 : Bachelor of Economics (Hons.), University of Western Australia (1967)
•S2 : Master of Economics, Monash University, Melbourne, Australia (1972)
•S3 : Doktor Ekonomi Bisnis Wharton School University of Pennsylvania, Amerika Serikat (1979)

Selasa, 28 April 2009

Membuka Memori Lama...

Ketika menonton acara musik Dahsyat yang dipandu Raffi Ahmad, Olga, dan Luna Maya, tiba-tiba saja ku teringat kembali program terfavoritku sekitar belasan tahun lalu. Tahun 90-an, aku begitu asyiknya menyaksikan program untuk anak-anak. Saking gandrungnya, aku baru mengenal lagu dewasa pertama yaitu Nada-Nada Cinta milik Rossa setelah aku menginjakkan kaki di kelas 3 SMP. Tapi, waktu itu aku masih takut menyanyikannya di depan ayahku.
Untuk membuka kenangan manis itu, aku pun mencari-cari foto-foto artis cilik pada masaku itu. Berikutlah mereka…



Agnes Monica

Artis cilik siapakah yang masih tetap eksis sekarang…??? Yang akan pertama kali dijawab adalah Agnes Monica. Cewek kelahiran 1 Juli 1986 ini mulai dikenal sejak membawakan acara Tralala Trilili di RCTI, juga menyanyikan themesongnya. Kalo debutnya sekarang, jangan ditanya dech. Pasti dah pada tahu semua…


Sherina Munaf
Mengapa bintang bersinar, mengapa air mengalir, mengapa dunia berputar. Lihat segalanya, lebih dekat. Dan kau akan mengerti.
Bagi fans berat Sherina Munaf, pasti tahu lagu ini. Gadis berpipi chubby kelahiran tahun 1990 ini melejit namanya sejak membintangi film Petualangan Sherina. Aktingnya yang menggemaskan dipadu dengan vokalnya yang kereeen abiiiiiiz.


Joshua Suherman
Kehadirannya membawakan lagu dengan ucapan yang cadel ketika melantunkan lagu Air tentu memberikan warna tersendiri di antara bintang-bintang cilik Indonesia tahun 90-an. Topi ciput aneka warnanya sempat menjadi trend di kalangan anak-anak Indonesia. Aksi pemeran Jojo di Joshua oh Joshua ini memang mulai meredup. Tapi kenangan akan masa kecilnya, akan terus ada.


Trio Kwek kwek
Masih ingat dengan Dea Ananda, Affandi, dan Leony masa kecilnya…??? Tiga artis cilik yang dipertemukan Papa T Bob dalam grup Trio Kwek-kwek ini bisa dibilang sangat terkenal pada masanya. Sejak mereka bubar, yang masih sering kelihatan adalah Dea dan Leony yang kini beranjak dewasa. Tapi, Affandinya kemana ya…?



Derby Romero

Awal kehadirannya di stasiun televise SCTV beberapa waktu lalu, sempat menghadirkan tanya. Salah satu aktor di serial Kepompong itu ternyata Derby Romero. Selama hidupku, ada satu artis cilik yang ku kenal, bernama Derby. Ternyata Derby di serial Kepompong itu adalah artis cilik yang pernah bermain bersama Sherina Munaf di film Petualangan Sherina. Sejak film tersebut, sangat jarang sekali nama derby disebut-sebut di dunia entertainment. Hingga khirnya, lagunya yang berjudul Gelora Asmara membuktikan bahwa ia masih tetap eksis di dunia hiburan.


Benarnya masih banyak lagi artis-artis cilik pada masaku. Seperti



si goyang Bolo-Bolo Tina Toon



si cantik berambut panjang Pramaisshela Arinda Daryono Putri atau yang lebih akrab disapa Maissy, yang sukses membawakan acara Ci…Luk…Baa… dan lagu Jumpa Lagi


si imut Tasya, yang menyanyikan lagu Anak gembala dan Libur Telah Tiba dengan format yang riang



si Nyamuk Nakal Enno Lerian, yang menyanyikan lagu Si Dakocan


atau Marshanda yang ngetop di sinetron Bidadari


Uh…masih banyak lagi dech pada masa itu anak-anak kecil yang eksis sebagai artis cilik, menyanyikan lagu khusus untuk anak-anak kecil, bergaya dan berdandan selayaknya anak kecil yang polos dan imut, bersih dari kesan dewasa yang dipaksakan. Di antara mereka ada yang masih tetap melebarkan sayap di dunia hiburan, ada juga yang sudah mulai turun pamor.

Yah, aku bersyukur. Ketika aku masih kecil, aku disuguhkan lantunan lagu-lagu anak, yang dibawakan artis-artis cilik seperti mereka. Sayang, umurku sekarang hamper 24 tahun, aku belum menemukan regenerasi artis-artis cilik yang sebaik mereka.
Anak-anak sekarang lebih mengenal lagu-lagu cinta dewasa, perselingkuhan, pengkhianatan dari band-band sekaliber Ungu, D-Massive, Nidji, Kangen Band, Hijau Daun dan yang lain-lain.

Sabtu, 25 April 2009

UN...Ujian Nasional atau Ujian Nasib



Beberapa jam yang lalu, aku menonton sebuah berita infotainment di SCTV. Aku tergolong perempuan yang jarang tertarik menonton TV apalagi gossip, kecuali acaranya bagus. Hanya saja, topic yang dibahas di infotainment ini menggelitik jariku untuk meninggikan volume suara TV. Sebenarnya topic apa sih yang bikin aku tertarik…
Ternyata, topic tersebut tentang standardisasi nilai Ujian Akhir Nasinal untuk pelajar kelas 3 SMA di Indonesia. Adapun standardisasi tersebut mencakup tiga mata pelajaran wajib UAN, yaitu matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Di infotainment tersebut, dua selebritis muda cantik diwawancarai mengenai opini dan pengalaman mereka tentang ujian nasional tahun ini.


Shireen Sungkar yang menjalani proses ujian di sekolahnya, mengatakan ujian ini terasa berat baginya. Beberapa waktu lalu ia dapat dengan mudah mengerjakan soal-soal ujian tahun 2008. Dengan begitu ia optimis bahwa tahun ini, standardisasi 5,5 nilai rata-rata UAN dapat ia penuhi. Namun, puteri kedua pasangan Mark Sungkar dan Fanny Bauty ini mengaku, bahwa ujian Matematika yang baru saja dikerjakannya sangat sulit.

“Saya khawatir juga. Karena standardisasi nilai UAN kali ini kan lebih tinggi daripada tahun lalu, yaitu 5,5. Soal-soal ujiannya juga susah. Semoga saja saya bisa memenuhi target standardisasi itu. Tapi, jujur, ujiannya susah banget,” kata artis terfavorit di Panasonic Award 2009 untuk sinetron cinta Fitri tersebut.
Tidak hanya itu, artis remaja Tania Puteri yang bermain peran di sinetron Kepompon juga mengaku bahwa ujian kali ini baginya terbilang berat. Bahkan, cameramen infotainment tersebut menampilkan kegelisahan dan usaha Tania ketika mengerjakan soal-soal ujian itu.

Well, standardisasi ini tentunya menuai pro dan kontra. Kalangan pelajar tentunya yang paling banyak kontra untuk urusan ini. Mereka berpendapat bahwa selama tiga tahun sekolah, nasib kelulusan mereka hanya ditentukan selama tiga hari. Jika mereka tidak lulus ujian, tentunya mereka harus mengulangi kembali masa-masa sekolah selama setahun terakhir. Atau, mengikuti ujian penyetaraan Paket C.

Namun, ada juga beberapa kalangan yang setuju akan standardisasi ini. Satu di antaranya adalah vokalis Band Drive, Enji. Menurutnya, poin 5,5 itu terbilang rendah. Seharusnya, ujarnya kepada wartawan infotainment tersebut, poin standardisasi tersebut mencapai 6,5. Dengan demikian, kualitas akademik pemuda Indonesia bisa terus meningkat.


Apapun opininya, standardisasi tersebut harus dijalankan. Nyatanya, ujian nasinal tingkat SMA telah dilaksanakan. Yah, semoga saja dengan adanya penerapan standardisasi ini, kualitas pendidikan Indonesia semakin meningkat dan tidak kalah dengan Negara lainnya. Semoga saja, standardisasi dapat memacu semangat belajar tunas bangsa Indonesia. Bukannya malah membuat mereka malas belajar, karena tidak mau berhadapan langsung dengan Ujian Nasional. Semoga saja, ujian nasional dapat menjadi tantangan yang positif bagi Tunas Bangsa, bukan sebagai momok yang menakutkan.

Minggu, 08 Maret 2009

Kissing Lebih Membuai daripada Morfin






Kissing atau yang sering dikenal dengan kata ciuman alias cipok (bahasa gaul) sudah sangat begitu akrab di telinga dan di keseharian kita. Semua orang di dunia ini pasti telah melakukan yang namanya ciuman. Mulai dari dewasa, remaja, hingga anak-anak. Bahkan, sedari kita lahir di muka bumi ini, kita sudah diperkenalkan dan merasakan yang namanya ciuman. Jadi, tidak selamanya ciuman itu bermakna ‘dewasa’ ataupun ‘jorok’ kan…

Banyak arti dari sebuah ciuman berdasarkan lokasi ciuman itu. Jika ciuman itu di dahi atau di bagian kepala, artinya si pencium menunjukkan rasa sayangnya pada ang dicium. Jika ciuman dilakukan di bibr, katanya sih tanda cinta (bener gak tuh). Untuk menunjukkan rasa hormat, ciuman dilakukan di punggung tanga. Nah, jika ciuman ditujukan ke bagian leher, pundak, dan kuping, artinya apa hayo… Pasti sebagia pengunjung pernah melakukan hal tersebut. Hehehehe. Yang jelas, ciuman bisa dilakukan di manapun, kapanpun, dan bagaimanapun caranya. Hummm…benar-benar topic yang begitu asyik dan menyenangkan untuk diperbincangkan ya...


Mencium ataupun dicium memang bisa membawa manusia terbuai oleh perasaan. Tapi, tahukah anda, ciuman ternyata lebih membuat kita lebih terbuai daripada mengkonsumsi morfin. Menurut www.bestkisses.com, ketika kita berciuman sebanyak 200 kali, hormone endorphin yang dihasilkan di otak jauh lebih menenangkan pikiran dan menghindarkan emosi dari stress dibandingkan dengan menkonsumsi morfin.


Hormone endorphin adalah bahan biokimia yang dihasilkan otak ketika tubuh merasa rileks, sehingga tubuh menjadi lebih bugar, konsentrasi juga lebih focus, artinya kita terhindar dari stress. So, lebih baik bibir jontor karena ciuman 200 kali daripada sakau karena pengaruh obat terlarang morfin kan…??? Kalau dilakukan ama orang yang kita saying dan kita cintai, obat stress tersebut tidak perlu mengeluarkan uang seperakpun dibandingkan uang yang dikeluarkan untuk membeli morfin…


Eit, tapi ingat…ciuman emang bikin kita tenang, bugar, dan rileks. Tapi, bukan berarti kita boleh mencium sembarangan orang. Yang ada bukannya bikin tenang, tapi muka meradang karena digampar. Ups, sakit dech.

So, begitu anda selesai membaca tulisan ini ataupun tulisan lain tentang ciuman, datangilah orang-orang yang sayang untuk anda cium. Oh, so sweet...


Ups, I think I should go to my couple and ask him to give me a kiss too...hehehehehe...So, wait for my kissing, My Bunny-M...

Jumat, 06 Maret 2009

Rintihan Ibu Pertiwi




Ratusan tahun tanahku dijajah bangsa tak berprikemanusiaan.
Darahpun bercucuran di permukaan demi kemerdekaan.
Namun semua itu seolah tiada arti.
Harumkupun seolah tiada lagi diacuhkan.

Satu persatu terkuaklah pengemban amanat rakyat,
kini berlaku seolah penjajah.
Perlahan terbukalah ketidakmoralan wakil bangsa ini.
Kekayaan dikuras entah untuk sendiri atau perahu pendukung
Entahlah, untuk siapa…
Yang pasti…pastinya aku menangis, merintih.
Ku kecam kelakuan petinggi pengemban tugas yang tak dapat dipercaya.
Bagai Malinkundang tak tahu terimakasih,
tak tahu diri.

Aku mohon, dengarkanlah aku.
Cukuplah kiranya kau buatku malu dengan korupsi tak bermoral.
Cukup sudah kau nodai merah putih,
dengan tanganmu yang tak bisa dipertanggungjawabkan itu.
Aku malu pada kalian…
Malu sangat hingga aku tak mampu tegar berdiri,
di antara samudera dan benua di sekelilingku…
Jangan pernah kau sebut namaku, jika tak kau sucikan noda itu.


(Persembahan untuk tujuh anggota DPR dan petinggi bangsa lainnya yang tidak layak dipercaya sebagai pemegang amanat rakyat. Mereka diringkus KPK karena terlibat tindak pdana korupsi yang menguras dana Negara. Juga dipersembahkan untuk mereka yang tidak terlibat ataupun yang belum terungkap kasus serupa untuk tetap menjadi kepercayaan bangsa ini.)

By: ririn@6 Maret 2009

Sabtu, 28 Februari 2009

Fenomena Pengangguran Indonesia (Sessi-2)

Sering kita dengar, pemerintah selalu mengimbau masyarakatnya untuk membuka lapangan kerja bukan sebagai pencari kerja. Tapi, dengan kondisi seperti yang di atas (Fenomena Pengangguran Indonesia Sessi-2), apa yang harus dilakukan. Kalau sudah begitu, bagaimana tanggapan pemerintah mengatasi masalah ini.


Menakertrans Erman Suparno (http://www.indonesia.go.id pada 17 Februari 2009) pernah mengatakan, jika sumber daya alam melimpah tetapi SDM tidak bisa mengelolanya maka akan tidak banyak manfaat yang bisa diambil atau sebaliknya jika dikelola secara tidak benar akan menjadi sia-sia. Intinya, SDM yang baik dapat mengelola SDA yang ada. Jadi meskipun krisis melanda nusantara ini, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat terjami. Dengan kata lain, pengangguran dapat teratasi.
Itu adalah pendapat Menakertrans. Kenyataannya, hingga Agustus 2008 (www.tempointeraktif.com pada 5 Januari 2009), survey Badan Pusat Statistik menunjukkan angka pengangguran di Indonesia mencapai 9,39 juta orang. Artinya, sekitar sepertiga dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai kisaran 240 juta, adalah tidak bekerja.
So, bayangkan saja, jika putus asa itu diperbolehkan, maka seperti yang saya katakan tadi, mungkin akan nada 9,39 juta masyarakat Indonesia yang berbondong-bondong ke gedung tertinggi di kota terdekatnya. Apa yang akan mereka lakukan, mungkin meloncat dari gedung tinggi itu.
Tapi sekali lagi, Tuhan Yang Maha Esa mengharamkan putus asa tersebut, apalagi melakukan tindakan mendahului takdir yang telah ditetapkan oleh-Nya.


Namun, jika kualitas SDM sangat diperlukan, artinya pemerintah harus bekerja keras untuk memperbaiki system pendidikan yang menurut saya 80 persen adalah teoritis. Mumpung belum terlambat untuk masa depan anak cucu kita yang jika tidak diantisipasi, maka pengangguran akan bertambah dua kali lipat dalam waktu lima tahun mendatang. Sedangkan pengangguran yang sekarang, tentunya akan tetap mencari kerja , kalau bisa membuka lapangan kerja.


Memang tidak ada yang bisa dipersalahkan untuk kasus pengangguran ini. Pemerintah, tentunya, telah berusaha mengatasi masalah ini, misalnya dengan program PNPM, dimana pemerintah memberikan bantuan dan memnerdayakan kemampuan masyarakat untuk membuka usaha berdasarkan kerja kelompok yang bersinergi. Dan masih banyak lagi, cara pemerintah untuk mengentaskan pengangguran. Dengan demikian, akibat pengangguran seperti kemiskinan, kebodohan, ketidaksejahteraan, dan tindak kriminal dapat teratasi sesegera mungkin. Semua itu perlu didukung dari segenap pihak. Toh ini untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia juga kan...

Jumat, 27 Februari 2009

Fenomena Pengangguran Indonesia (Sessi-1)

Jika putus asa karena tidak bekerja diperbolehkan, mungkin banyak pengangguran di Indonesia akan meloncat dari gedung-gedung yang tinggi. Jika prostitusi dan penjualan ganja dihalakan, mungkin akan banyak penyedia yang menyesatkan daripada konsumen bisnis tersebut. Syukurnya, Allah mengharamkan hal-hal yang dapat menyesatkan itu, sehingga manusia yang diberi akal pikiran berusaha untuk berjuang hidup di tengah susahnya kehidupan itu sendiri. Sehingga pengharaman itu diperkuat dengan hukum dan kemampuan nalar manusia sebagai khalifah di dunia ini.

Seminggu yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pria asal Cianjur. Saat itu kami berdua sama-sama mendapat panggilan interview untuk sebuah perusahaan wisata di Kota Bandung. Ayah dua anak ini banyak bercerita tentang dirinya, dan aku pun mencoba untuk menjadi pendengar yang baik baginya.
Sekitar 13 tahun lalu ia bekerja sebagai seorang pegawai di sebuah kapal pesiar United States of America (USA). Setelah 10 tahun melanglang buana di bahari biru dunia ini, ia berniat untuk membuka usaha kafe di kampung yang telah lama ia tinggalkan. Dengan modal yang cukup kuat, ia pun membuka sebuah usaha kafe di tepian jalan raya Cianjur. Hasilnya, banyak pengunjung yang tertarik untuk melepas penat di kafenya, walau hanya sekedar minum teh seduhan istri tercintanya. Setiap hari, kafenya menjadi tempat persinggahan orang-orang yang baru saja melakukan perjalanan Jakarta-Bandung. Tentunya, ia mendapat penghasilan yang cukup untuk membiayai kehidupan anak istrinya, empat karyawannya, beserta modal kafenya.



Dua tahun berjalan, kafe miliknya terpengaruh arus lajunya pembangunan di sekitar Jakarta dan Bandung. “Sejak adanya tol cipularang yang menghubungkan Jakarta-Bandung, kafe saya jadi sepi. Karena sudah banyak orang yang menggunakan fasilitas tol tersebut. Yah, mungkin kalau lewat tol, waktu perjalanan jadi lebih singkat daripada melintasi Cianjur,” ujar pria yang saat itu mengenakan kemeja biru tersebut.
Pria tersebut pun menutup usahanya, sehingga empat karyawannya terpaksa di berhentikan. Sedangkan ia dan keluarga hidup dari hasil kontrakan gedung eks-kafe yang menjadi ruko sebuah bisnis sepatu. Setengah tahun berlalu, ia berpikir tidak mungkin ia hanya mengandalkan hasil kntrakan untuk kebutuhan hidup.
Akhirnya saya inisiatif untuk mencari kerja. Yah, jadi pekerja lagi. Sedangkan istri membantu saya dengan menjual kue ke warung-warung,” ujar pria yang kepalanya tampak plontos itu.
Sebenarnya, ia ingin bekerja lagi di pelayaran internasional apalagi dengan gaji dalam satuan dolar, tapi umur sudah tidak memungkinkannya lagi. Jadi, ia mencari kerja di ‘daratan’ saja, ujarnya.
Itu hanyalah sebuah cerita di antara pencari kerja yang ada di Kota Bandung ini, bahkan di Indonesia. Cerita yang menggambarkan bahwa pengangguran masih sangat tinggi di Negara ini. Lihat saja, pria yang bertekad untuk membuka lapangan kerja itu harus bangkrut dan mencoba mencari kerja lagi sebagai calon karyawan. Usahanya bangkrut seiring dengan terjadinya krisis global.

Senin, 23 Februari 2009

Mau milih, Bingung… Golput, Haram…

Dua hari yang lalu, saya menonton sebuah tayangan di stasiun televisi swasta Trans 7. Karena itu, saya berniat untuk membuat tulisan ini. Tapi, karena beberapa hal tekhnis, cielaaa…saya baru bisa menampilkan tulisan ini di blog saya, ririn777.blogspot.com, hari ini.

Berita tersebut menayangkan tentang tanggapan warga di sebuah propinsi di Sulawesi (ups, sorry…agak lupa tepatnya) mengenai rencana mereka dalam pemilihan umum 2009 mendatang. Beberapa warga yang dimintai tanggapannya mengaku bingung siapakah calon legislative yang mereka jagokan untuk mewakili aspirasi mereka di pemerintahan.


Bagi mereka, memilih satu idola dari 34 partai politik saja sudah membuat kepala puyeng, apalagi memilih satu calon legislative dari sekian puluh calon lainnya untuk satu parpol. Jika untuk DPRD Tingkat Kotamadya, satu parpol mencalonkan limapuluh kontestan untuk menduduki kursi panas kedewanan, ada berapakah calon yang harus dikenali oleh pemilih, jika jumlah parpol mencapai 34. Kebayang gak sih bingungnya. Mau itung-itungan aja bingung, apalagi mengenal calon pilihan, yang pasti bungin dech….
Tapi itu kebingungan yang rumit, menurut saya. Ada kebingungan yang simple. Saya masih ingat ketika sebagai pemilih pada tahun 2004, saya harus membuka lembaran kertas suara seolah sedang membuka lembaran koran. Itu untuk satu lembaran untuk 24 parpol aja. Apalagi untuk pemilihan 2009 ntar. Bakal selebar apakah lembaran surat suaranya dengan 34 parpol???
Ah yang jelas, untuk pemilihan ntar bingungin dech. Kalo gak milih alias Golput, ntar dibilang haram lagi. Padahal kan, saya pribadi memilih Golput karena bingung. Jadi menjadi bingnung, haram juga dong…???
Kenapa ya, Indonesia sekarang mempunyai parpol sebanyak 34 buah. 34 Parpol yang harus dipilih oleh negara berkembang seperti Indonesia . Sedangkan di negara adidaya yang kemajuannnya sudah tidak diragukan lagi, Amerika Serikat saja hanya memiliki 2 partai politik untuk dipilih.


So, dari perbandingan tersebut, fenomena apakah yang terjadi di balik dunia perpolitikan Indonesia? Kenapa sih, negitu banyak parpol berikut calon legislative yang ingin menduduki peringkat pertama di perpolitikan Negara Gatot Kaca ini.
Jika memang begitu banyak tokoh yang ingin menjadi pemimpin Negara atau setidaknya calon legislative, artinya begitu banyak tokoh yang ingin menjadikan dirinya sebagai wakil rakyat, penampung aspirasi masyarakat yang kemudian diteruskan ke pemerintahan. Wah betapa mulianya mereka.
Tapi, jujur, saya juga mempunyai pemikiran lain. Jangan-jangan, kursi legislative adalah ladang subur bagi calon-calon tersebut untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaannya. Padahal uang itu adalah milik Negara. Kalau demikian, itu artinya mereka tidak jera untuk korupsi dong. So, dimana letak amanah mereka?




Apalagi mengingat, beberapa anggota legislative pada periode sebelumnya melakukan tindakan korupsi,sebut saja Al- Amin Nasution, kalau yang tidak kenal namanya, itu lho suaminya penyanyi dangdut Kristina. Kalau tidak tahu juga, Tanya saja ke Paman Google yah.

Kalau hasil pemilu mendatang masih ada korupnya artinya, PODO WAE bin SAMI WAE alias SAMA AJA DONG...

Kamis, 19 Februari 2009

Indonesia Perlu Belajar dari Hillary…




SIAPA yang tidak tahu tentang berita ini. Dari pejabat hingga tukang becakpun tahu. Ini terbukti ketika beberapa saat lalu, aku membeli Koran di kios sekitar rumahku, seorang tukang becak menanyakan padaku, “mau liat berita tentang kedatangan Hillary ya, neng,” tanyanya. Dan aku pun mengiyakan pertanyaan itu.

Kunjungan Hillary Rodham Clinton sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat itu tentunya menarik simpati masyarakat Indonesia, namun tidak menutup kemungkinan cercaan tanda tidak menyetujui kehadiran tersebut dari beberapa pihak. Bagi saya pribadi, kunjungan mantan First Lady AS itu merupakan tanda bahwa ia sangat mendukung pemerintahan baru AS di bawah kepemimpinan Presiden Barrack Hosein Obama.

Dari sekian banyak pernyataan Hillary, ada satu pernyataan ketika istri Bill Clinton ini diwawancarai oleh Isyana Bagoes Oka (pembaca berita) dan Luna Maya (host) di acara musik Dahsyat produksi RCTI, Kamis (19/2). Yang berdasarkan pemahaman saya sebagai berikut,

“Saya memang kecewa saat kalah dalam pemilihan presiden atas Obama, meskipun saya memiliki pendukung yang banyak. Namun, karena saya terbiasa untuk berdemokrasi, kekalahan tersebut adalah hal yang biasa. Saya tersanjung ketika Obama meminta saya menjadi menteri luar negeri. Saya terima permintaan itu demi Presiden saya dan Negara yang saya cintai.”

Wah, kalimat yang keluar dari bibir milik ibu Chelsea Clinton itu seolah menyihir pemikiran saya untuk menulis artikel ini. Betapa tidak, seorang Hillary dapat menerima kekalahan tersebut sebagai hasil dari demokrasi di Negara Paman Sam tersebut. Bahkan, ia mendukung pemerintahan presiden terpilih Barrack Obama dan berjuang bersama Obama untuk memperbaiki eksistensi negaranya di mata dunia. Itu terbukti dengan sejumlah kunjungannya di beberapa negara asia dan eropa. Kunjungan yang mengusung perdamaian dunia.

Sebagian organisasi di Negara Bhineka Tunggal Ika ini tidak setuju bahkan melakukan aksi demo menolak kedatangan Hillary Clinton, karena mereka menganggap kunjungan ini merupakan kmuflase AS untuk menarik simpati Indonesia. Tapi bagi saya kunjungan wanita kelahiran 26 Oktober 1947 itu merupakan pembelajaran bagi bangsa Indonesia.

Semoga saja, siapapun tokoh yang berhasil menjadi pemimpin Negara Indonesia ini dapat merangkul pesaing politiknya untuk membangun bangsa, seperti yang telah dilakukan Barrack Obama. Semoga saja, siapapun yang kalah dalam pemilihan ini, memiliki sikap demokrasi seperti yang ditunjukkan oleh Hillary. Yaitu dengan berjuang bersama memperbaiki Negara yang telah diperjuangkan oleh pahlawan bangsa hingga merdeka. Yaitu dengan mendukung kebijakan dan kepemimpinan presiden terpilih nantinya.

Bukannya malah mencela kekurangan maupun kesalahan presiden terpilih. Apalagi menjadikan kekurangan tersebut sebagai senjata untuk menjatuhkan presiden, dengan harapan ia yang mencela itu akan terpilih sebagai penggantinya. Toh, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Toh, presiden adalah manusia juga, yang tidak sempurna. So, untuk apa menuntut kesempurnaan seorang presiden. Karena kesempurnaan timbul karena adanya dukungan dan kerjasama.

Jujur, sebagai masyarakat awam, saya capek mendengar para pelaku politik saling berusaha untuk menjatuhkan pesaingnya. Namun, kehadiran Hillary Clinton memberikan angin segar bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk pelaku politik Indonesia yang sedang berebut kursi legislative serta tampuk kepresidenan.

Jadi, Hillary…telah membuktikan demokrasi perlu dimaknai dalam bersikap. Karena demokrasi bukanlah janji untuk memberikan pemanis di bibir belaka. Tidak ada salahnya kan, bangsa yang telah merdeka sejak 1945 ini belajar untuk memaknai kekalahan pemilu dalam berdemokrasi. Toh, presiden dan legislatif bukan milik satu individu atau parpol saja, tapi milik seluruh komponen bangsa.
Amin Ya Rabbal Alamin….

Rabu, 11 Februari 2009

Forgiven and Thankful

Saya sadar di tulisan saya ini banyak sekali kesalahan, kekeliruan dan kekurangan. Terutama foto-foto yang saya postkan di tulisan-tulisan saya.


Untuk itu, saya memohon maaf pada sahabat-sahabat blogger yang fotonya saya cantumnkan di tulisan saya. Karena saya tidak bermaksud untuk mengambil hak cipta.


Dan saya sangat berterimakasih atas dukungan sahabat-sahabat blogger yang telah meminjamkan saya untuk mencantumkan foto-foto anda. Terimakasih banyak ya...

Pontianak untuk Anak-Cucu ku (selesai-)



ENTAHLAH, apakah pemerintah yang terlalu banyak urusan sehingga tidak melihat potensi ini. Atau masyarakat yang tidak terlalu peduli akan potensi ini, sehingga mereka berbondong-bondong mendirikan pondokan yang terkesan membuat kumuh tepian sungai. Padahal, menurut seorang keluarga keturunan keistanaan yang sering kusapa dengan Om Syim, pernah mengatakan padaku bahwa daerah di tepian Sungai Kapuas merupakan amanah dari Sultan Hamid II. Lahan tersebut diamanatkan sebagai lokasi wisata bagi masyarakat kota. Namun, entah bagaimana ceritanya, bakal lokasi wisata tersebut menjadi kelihatan kumuh karena banyaknya pedagang kaki lima yang enggan untuk dipindahkan.

AKU masih ingat, ketika anggota dewan mengajukan pada pemerintah kota untuk menjadikan lahan tersebut sebagai Waterfront City. Issue tersebut kudengar ketika aku masih duduk di bangku kuliah. Kini, telah hamper dua tahun ku tinggalkan bangku kuliah, issue tersebut hanyalah sekadar issue, belum terealisasikan atau mungkin tidak akan menjadi kenyataan.
Sebagai warga Pontianak, tentunya issue perencanaan tersebut adalah sebuah kebahagiaan.


AKHIRNYA, Pontianak memiliki tempat wisata juga, pikirku saat itu. Karena tempat wisata seperti alun-alun Kapuas dan taman agro wisata lebih banyak dikunjungi oleh muda mudi yang berpacaran. Bahkan, aku pernah melihat pasangan yang sedang berciuman suatu waktu aku mengunjungi satu dari dua lokasi tersebut. Aku juga pernah secara tidak langsung mendengar transaksi seks komersil di satu tempat lainnya. Yang ada, aku bukannya refreshing, tapi gerah melihat kejadian tersebut. Sepertinya ini bukan rahasia lagi. Tentunya ini akan menjadi image kebebasan yang buruk bagi kota kesultanan ini. Atau memang, lokasi tersebut hanya diperuntukkan bagi pasangan yang sedang bergelora asmaranya sehingga mereka bertransaksi fisik seperti itu.


NAMUN demikian, banyak hal positif yang dapat kuceritakan bagi anak cucuku nanti. Hal positif yang kuharap dapat membangkitkan sisi positif mereka untuk mengenal kota yang kurindukan ini. Mulai dari event tahunannya seperti:
Naik Dango,
Pernak pernik lampion Imlek
yang digelar setiap tahun pada hari tahun baru masyarakat Tionghoa,
Robok-robok,
Perang meriam yang diadakan tiap lebaran dan masih banyak lagi yang lain kali akan kujelaskan sesuai dengan versi dan pemahamanku.