Selasa, 08 Juli 2008

Istana Kadariyah, Kebanggaan Pontianak yang Disayangkan...



Bogor punya istana yang didirikan Gustaaf Willem Baron Van Imhoff pada tahun 1744. Satu keistimewaan istana ini adalah Kebon Raya Bogornya yang luas. Dengan berbagai bunga dan buah dari negara Indonesia tercinta ataupun negara luar. Tak heran jika istana yang dulunya bernama Buitenzorg (tanpa kekhawatiran) ini menjadi satu dari enam istana kepresidenan.
Solo memiiliki istana kebanggaan yang dinamakan Keraton Surakarta. Keraton ini memiliki taman yang luas. Di tengah taman tersebut terdapat dua pohon beringin yang dilingkari pagar. Menurut kepercayaan masyarakat, jika bisa berjalan dengan mata tertutup melewati antara dua pohon itu, maka keinginannya terkabulkan. Tapi, percaya atau tidak, terserah anda.
Tapi, tahukan anda, Pontianak juga memiliki sebuah istana. Istana kebanggaan masyarakat ini didirikan oleh Sultan Pontianak keenam, Sultan Syarif Mohamad Alkadrie pada 1923. Keraton ini berdiri di atas tanah seluas 9.800 meter persegi. Bangunannya terdiri atas pendopo, balai, dan 8 ruang utama.
Meski sudah uzur, bangunan keraton ini masih kokoh dan berarsitektur unik. Bahan utama bangunannya dari kayu belian atau ulin. Atapnya dari sirap bercat warna kuning dan krem. Di atap depannya bertuliskan "Istana Kadriah" dalam bahasa Arab.
Sebagai masyarakat Pontianak, tentunya tidak ada yang ingin keraton ini hilang dari perhatian. Apa ada yang terenyuh ketika mengunjungi istana ini???
Coba saja lihat bagian bawah atapnya. Banyak sarang laba-laba yang menggelantung di langit-langit. Sarang burung yang nangkring di tiang-tiang pendoponya.
Padahal, banyak keunikan yang ada di keraton ini. Cermin 1000 bayangan misalnya. Takjub. Cermin itu memantulkan 1000 bayangan. Tak percaya, silahkan kunjungi Keraton Kadariyah di Tanjung Raya 1. buktikan ketidakpercayaan anda...........

Tidak ada komentar: