Senin, 21 Juli 2008

Next...

And who will be the next contestant to be written...???...........................guess it...........

Tentang Tamara nya Pontianak



Ini Tamara Blezynski...Cantik, pinter, en Bule alias setengah Indo dari Polandia...(hehe kalo gak salah)...Dia milik Indonesia kali yeee...alias Artis Indonesia...hehehe




Kalo yang ini, ngakunya sih Tamara juga. Tapi, kalo diliat-liat, ada lah mirpnya dengan Tamara...Namanya Depot...hehehe...(cantik-cantik kok, namanya Depot ya...)...Cantik juga, pinter...bisa nyanyi...hehehehe...

Sayangnya dia gak pede ama kemampuannya sendiri...makanya perlu di pede-pede-in...apalagi kalo ketemu dengan Tamara...hehehe

Aku ama dia udah kenal lama. Sejak kita masih sama-sama duduk di bangku sekolah yang sama...dengan masih pake baju putih dan rok biru...tapi makenya gak sama-sama...

Setelah sekian lama tiada jumpo...eh ketemunya di Tribun Pontianak, dech...

So...reunian dech......................ama ahli hukum satu ini...

Selasa, 15 Juli 2008

Antre premium lagi




foto ini diambil dari www.detikfinance.com....


Tadi malam, Senin (14/7), sepulang kantor, aku bingung. Abis, bensin dalam tanki motor Vega-R biruku sudah habis. Jarum di speedometerku menunjukkan stok premium dalam tanki, was really really empty. Oh, very bad bangetsz dech...
Aku paksakan motorku menuju pulang. Hingga akhirnya, satu kilometer dari rumahku, kebingunganku mendapatkan cahaya terang. Sebuah kios menyalakan lampu merah bertanda stok bensin ada di jual di sana.
Senang rasa hatiku. Ku parkirkan motorku tepat di depan kios itu. "seliter, Kak," kataku pada si penjual. Wanita berbaju hijau itupun menuangkan seliter bensin ke tanki motorku.
"10 ribu, Mbak," katanya. Anjriiit...gile...mahal amat,pikirku. Aku berniat mempertanyakan kemahalan itu, tapi untuk apa. Toh aku sudah menduga apa yang akan dijawabnya.
Aku pun segera menutup tanki motorku dan membayar selembar sepuluh ribu pada wanita itu. "Maklum, Mbak. Bensin lagi langka. KaloMbak cari di tempat lain mungkin gak ada yang jual," katanya. Aku hanya bisa tersenyum. Yah, mau gimana lagi. Memang kenyataanya apa yang dikatakannya benar kok.
Ya....memang benar. Bukan hanya aku, warga Pontianak lainnya juga mengalami hal serupa. Bahkan bukan Pontianak saja, tapi beberapa teman di Singkawang, Mempawah, en Ketapang juga melaporkan hal kelangkaan bensin.
Sejak Minggu (13/7), kelangkaan persediaan bensin terjadi di Kalimantan Barat ini. Akibatnya, antrian panjang di beberapa SPBU. Kelangkaan itu terjadi hingga Senin. Kata seorang karyawan di SPBU Teuku Umar, Pontianak, kelangkaan terjadi karena kapal tanki pembawa bensin belum merapat di pelabuhan Pontianak.
Informasi yang didengarnya, kapal akan merapat hari itu juga, dan bensin akan segera didistribusikan pada malam hari.
Apa yang dikatakan staf tersebut benar adanya. Buktinya, Selasa (15/7), sekitar pukul 12.30 WIB, sebuah mobil tanki membawa 16 ton bensin memasuki SPBU Pal V, tak jauh dari rumahku. "Akhirnya, bensin datang juga. Besok aku mau isi bensin dulu ah," ujarku dalam hati.
Pagi ini, masih hari Selasa, ku ceritakan apa yang kulihat tadi malam kepada ayahku. Ayah pun segera menstarter motor Shogun merahnya ke arah SPBU dekat rumah, sekitar pukul 09.00.
Satu jam kemudian, kudengar motor ayah di depan rumahku. Wajahnya kusut. Kutanya kenapa. Dia menjawab, "antri lagi,"..............

Antre premium lagi di Pontianak

Rindu Anak Jalanan



(ini adalah foto seorang teman di dnelz.blogspot.com, untuk temanku ini saya pinjam dulu ya fotonya...btw, fotonya bagus...)

Bajunya compang camping. Tangannya hitam diterpa sinar mentari yang begitu panas siang itu. Ia terbaring di depan sebuah ruang ATM BCA. Wajahnya lusuh.
Matanya terpejam. Namun tangan kanannya sesekali menggenggam perut yang berada dibalik baju putih lusuh itu. Mulutnya meringis sambil sesekali mengatakan," lapar. Lapar."
Ku dekati anak yang mungkin berusia sekitar 7 tahun itu. Ku beri ia sebungkus roti yang baru saja aku beli di toko samping ruang ATM.
Ia menatap roti di tangan kananku. Tapi ia tidak tertarik sepertinya. Aku heran, pikirku pun berkata, masa' sih anak ini tidak mau roti berisi coklat ini.
Rotinya sih memang berharga murah. Tapi kan aku masih punya 5 bungkus lagi dalam plastik hitam di tangan kiri ku.
Ku semakin mendekati anak lelaki itu. Begitu dekat. Hingga aku bisa melihat bola matanya yang ternyata berwarna coklat.
Ku sodorkan sebungkus roti yang ada di tangan kananku berikut lima roti lain di tangan kiriku.
Ia tidak menolak, tidak juga menerima. Dipandanginya saja roti yang ada di tanganku. Kemudian ia menatap wajahku. Pandangan kami pun beradu.
"Ayo ambil. Ini untukmu," kataku meyakinkan dirinya.
Tapi, ia hanya terdiam. Ia pun bangun dari posisinya berbaring. Kemudian ia duduk menyandar ke dinding ruang ATM itu.
"Ada apa," tanyaku pada lelaki yang akhirnya ku ketahui bernama Rizal itu.
Ia pun menjawab, "Berapa saya harus membayar roti-roti itu." Jawaban yang berupa pertanyaan. Pertanyaan yang menyontakkan hatiku. Pertanyaan yang membelalakkan mataku.
"Maksud kamu," tanyaku lagi.
"Jika sebungkus roti berharga Rp 1000. Jika ada lima roti, berarti saya harus bayar Rp 5000," jawabnya. Jawaban yang semakin membuat hatiku bersontak kaget.
"Ini untukmu. Aku yang ngasih. Bukan untuk kamu beli," ujarku seraya menyodorkan kedua tanganku padanya.
"Saya memang anak jalanan. Tapi, saya bukan pengemis. Saya masih bisa bekerja dengan membersihkan sepatu," katanya seraya menunjukkan sebuah peti kecil berukuran 15 x 15 centimeter itu.
Aku tidak melihat peti itu awalnya. Karena peti itu terletak di belakang tubuh mungilnya. Jadi, mana ku tau kalau dia ternyata tukang semir sepatu.
"Siapapun kamu dan apapun kerjaanmu, akut etap ingin memberi kamu roti-roti ini," aku pun tak mau kalah untuk memberinya roti-roti itu.
"Tapi, kamu akan membebani aku. Aku tak punya uang untuk membayarnya. Aku juga tidak mau mengambilnya karena gratis," sekali lagi jawaban yang membelalakkan mataku.
Akhirnya, aku pun menyerah. Aku hargai prinsip anak jalanan itu. Tapi, aku tetap ingin roti-roti itu untuknya.
"Gini saja. Kamu ambil roti ini. Tapi, bayarannya kamu bersihkan sepatu ku," akhirnya ku tegakan juga diri ini menerima prinsip keras anak jalanan itu.
"Ok..." anak itu setuju. Matanya berbinar. Ia pun meminaku untuk melepas sepatu hitam bucherri ku.
Ia pun membuka peti hidup yang ada di depannya. d**eluarkannya semir sepatu bermerek Kiwi. Dioleskannya pada sepatu ku. Tangannya pun menari membersihkan sepatuku dengan sikat kecil berwarna hitam itu.
Dan, seketika, sepatuku mengkilap. Sebagai bayarannya, ku berikan roti-roti itu. Ia tersenyum. Diraihnya roti-roti itu.
d**eluarkannya sebungkus roti dari plastik hitam. Roti tersebut diberikannya padaku. Aku menolak. Bagaimana mungkin aku mengambil barang yang telah aku berikan pada orang lain.
"Ambillah. Sebagai lambang persahabatan," katanya seraya mengulaskan senyum di sudut bibir munglinya.
Aku pun mengambil roti itu. Dan tersenyum. Senyum yang paling indah mungkin.
Anak itu berlari ke teman-temannya. Diberikannya roti itu pada teman-temannya. AKhirnya ia hanya punya sebungkus roti saja di tangannya.
Ia pun menyeberangi jalan, jalan di seberang posisiku. Ku layangkan pandang padanya. Setibanya di tepi jalan seberang itu, ia memalingkan wajahnya.
Ia tersenyum. Senyum yang sangat indah. Sangat indah. AKu terpesona pada senyum itu.
Ku lihat ia membuka roti yang kuberi itu. Di gigitnya. Sementara matanya masih menatapku. Tak jauh jarak kami, sekitar lima meter saja.
Sebuah mobil sedan berwarna putih melintas di antara kami. Keterpesonaanku terganggu oleh mobil itu. Setelah mobil itu pergi, anak jalanan itu sudah tidak ada lagi.
AKu mencari-cari. Ku celingak celingukkan kpalaku. Tapi kemana anak itu pergi. Bahkan suaranyapun tak ku dengarkan lagi.
Kemana kah ia. Kemana kah juga teman-temannya. AKu pun menunduk. Ku tatap sebngkus roti yang ada di tanganku.
Entah kenapa, aku jadi rindu pada anak jalanan itu. Ku rindu pada senyumnya yang mempesonaku. Ku rindu pada mata coklatnya itu

Senin, 14 Juli 2008

Ekstasi di Pontianak



Kota Pontianak sudah mengenal yang namanya potret ekstasi. Entah sejak kapan, barang haram tersebut mewabahi Kota Khatulistiwa ini. Tapi, kenyataannya peredaran itu memang benar adanya.
Sebulan lalu, sekitar ribuan (maaf saya gak bisa bilang banyaknya secara jelas) pil ekstasi ditemukan aparat di bandara. Pengirimannya melalui jasa ekpedisi. Jumlahnya yang banyak tentunya mengagetkan. Bukan jumlahnya, tapi yang masalah adalah sebegitu mudahnya kah barang haram tersebut masuk ke kota ini...
Apakah pengedar maupun pengguna tahu bahaya narkotika itu...???

EKSTASI BERBAHAYA...
Padahal, efek yang ditimbulkan oleh pengguna ekstasi adalah diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing, menggigil yang tidak terkontrol, detak jantung yang cepat dan sering, mual disertai muntah-muntah atau hilangnya nafsu makan, gelisah/tidak bisa diam, pucat & keringat, dehidrasi, mood berubah. Akibat jangka panjangnya adalah kecanduan, syaraf otak terganggu, gangguan lever, tulang dan gigi kropos. Bahkan, bisa menyebabkan kematian. Kematian yang sia-sia. So, masih maukah anda-anda mengalami kematian yang sia-sia tersebut???

KENAPA...
Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih dan juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi. Sehingga akibatnya dapat membuat tubuh untuk terus bergerak. Beberapa orang yang mengkonsumsi ekstasi di temukan meninggal karena terlalu banyak minum air dikarenakan rasa haus yang amat sangat.

Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekeringan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama.

APA ITU EKSTASI...???
Ekstasi adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul. Warnanya juga bermacam-macam, seperti biru dan pink.

BAGAIMANA MENGENALI PECANDUNYA...???
- Cepat marah
- Tidak tenang
- Cepat lelah
- Tidak bersemangat/ingin tidur terus

So...masih mau kah anda mengkonsumsi barang haram itu???

Jumat, 11 Juli 2008

Demi anak...



KASIH IBU SEPANJANG JALAN, KASIH ANAK SEPANJANG GALAH..............
Pepatah yang tepat menggambarkan apa yang dilakukan seorang ibu muda bernama Nina. Ibu muda ini sangat ingin memberikan aupan gizi yang berimbang pada bayinya yang baru berusia delapan bulan.
Karena rasa sayangnya itu, ia mengambil lima kotak susu berkotak kuning, berukuran 400 gram. Ketika ia melakukan itu, ia mengaku gemetaran dan takut. Karena, baru kali ini ia melakukan tindakan tak terpuji itu.
Namun, ketakutannya hilang seiring bayangan akan anaknya di rumah. Dengan keberanian, ia mengeluarkan bungkusan susu dari kotaknya. Kemudian ia memasukkan susu itu ke dalam bajunya.
Dengan keberanian, ia melewati petugas pengamanan di toko swalayan ibukota provinsi itu. Tapi, sebagai wanita, keberanian itu pun runtuh. Petugas pengamanan menarik bajunya dan memergokinya. Keruntuhan itu semakin runtuh, ketika petugas pengamanan itu membawanya ke kantor polisi.
Memang memalukan, seorang ibu yang begitu suci melahirkan anak-anaknya, mencuri susu juga untuk anaknya. Tragis memang, terlepas dari tindak pidana, sang ibu rela mencuri susu untuk memperbaiki gizi anaknya.
Tapi, apapun itu, sang ibu harus menanggung kesalahannya demi anaknya. Ia harus berurusan dengan polisi demi anaknya. Bahkan, ia harus menahan diri untuk memberikan susu pada anak yang ia sayangi itu.
Apa mau dikata, kasih sayang sang ibu terlalu besar, menghantarkannya pada polisi.

Tapi, ibu tetaplah ibu. Pahlawan anak-anaknya................dan apakah anak-anak akan membela ibunya................

N for my mom...i love u always...forgive me if i always make u be unhappy...

Rabu, 09 Juli 2008

There has no eternal flame



Eternal Flame
~ Bangles

Close your eyes, give me your hand, darling
Do you feel my heart beating
Do you understand
Do you feel the same
Am I only dreaming
Is this burning an eternal flame

I believe it's meant to be, darling
I watch you when you are sleeping
You belong with me
Do you feel the same
Am I only dreaming
Or is this burning an eternal flame

Say my name
sun shines through the rain
A whole life so lonely
And then you come and ease the pain
I don't want to lose this feeling


Well, there has no eternal flame...sometime love's just a bullshit...but why people believe it...even search it in their live...even make it as the goal of their life...
i don't know...why the thinking of me about eternal flame like this...

yea, i do agree to them that i need it...
but there has no eternal flame...

i am separated...don't know yet...but i lose it now...

Selasa, 08 Juli 2008

Istana Kadariyah, Kebanggaan Pontianak yang Disayangkan...



Bogor punya istana yang didirikan Gustaaf Willem Baron Van Imhoff pada tahun 1744. Satu keistimewaan istana ini adalah Kebon Raya Bogornya yang luas. Dengan berbagai bunga dan buah dari negara Indonesia tercinta ataupun negara luar. Tak heran jika istana yang dulunya bernama Buitenzorg (tanpa kekhawatiran) ini menjadi satu dari enam istana kepresidenan.
Solo memiiliki istana kebanggaan yang dinamakan Keraton Surakarta. Keraton ini memiliki taman yang luas. Di tengah taman tersebut terdapat dua pohon beringin yang dilingkari pagar. Menurut kepercayaan masyarakat, jika bisa berjalan dengan mata tertutup melewati antara dua pohon itu, maka keinginannya terkabulkan. Tapi, percaya atau tidak, terserah anda.
Tapi, tahukan anda, Pontianak juga memiliki sebuah istana. Istana kebanggaan masyarakat ini didirikan oleh Sultan Pontianak keenam, Sultan Syarif Mohamad Alkadrie pada 1923. Keraton ini berdiri di atas tanah seluas 9.800 meter persegi. Bangunannya terdiri atas pendopo, balai, dan 8 ruang utama.
Meski sudah uzur, bangunan keraton ini masih kokoh dan berarsitektur unik. Bahan utama bangunannya dari kayu belian atau ulin. Atapnya dari sirap bercat warna kuning dan krem. Di atap depannya bertuliskan "Istana Kadriah" dalam bahasa Arab.
Sebagai masyarakat Pontianak, tentunya tidak ada yang ingin keraton ini hilang dari perhatian. Apa ada yang terenyuh ketika mengunjungi istana ini???
Coba saja lihat bagian bawah atapnya. Banyak sarang laba-laba yang menggelantung di langit-langit. Sarang burung yang nangkring di tiang-tiang pendoponya.
Padahal, banyak keunikan yang ada di keraton ini. Cermin 1000 bayangan misalnya. Takjub. Cermin itu memantulkan 1000 bayangan. Tak percaya, silahkan kunjungi Keraton Kadariyah di Tanjung Raya 1. buktikan ketidakpercayaan anda...........

Sungai Kapuas



Hey...sampan laju...
Sampan laju dari hilir sampai ke hulu
Sungai Kapuas
Sungguh panjang dari dulu membelah kota...

Hey...tak disangka...
Tak disangka dulu utan menjadi kote...
Ramai penduduknye...
Pontianak nama kotenya...

Sungai Kapuas punye cerite...
Bile kite minum aeknye...
Biarpun pergi jauh ke mane...
Sungguh susah nak ngelupekannya...

Hey...Kapuas...
Hey...Kapuas...

It is me...Lho...





Mom...
sinar rembulan dalam jiwaku...
hadirkan cahaya kehidupan pada ku...
sejukkan aku ketika aku membara amarah...

Mom...no one can change ur position in here...
coz, u're the best woman...in my life...
love u mom...